Dalam arti yang lebih luas, transporter merupakan jasa ekspedisi yang dipercayakan untuk mengangkut dan melakukan proses pengiriman barang.
Transporter baik perorangan ataupun perusahaan memiliki fasilitas kendaraan yang memadai untuk melakukan pengangkutan dan pengiriman barang seperti truk kecil ataupun besar, pick up, blind van, dan sebagainya.
Dengan adanya perusahaan transporter, pendistribusian barang atau hasil produk dapat berjalan lancar, cepat, dan menghemat biaya. Semakin berkembangnya bisnis ataupun perusahaan manufaktur maka semakin tingginya pendistribusian barang ke berbagai kota. Begitu juga semakin tingginya permintaan masyarakat untuk melakukan pengiriman barang, membuat perusahaan transporter ataupun bisnis transporter semakin berkembang pula dan banyak bermunculan.
Memberikan layanan atau jasa pengangkutan dan pengiriman barang dari lokasi muat sampai ke tempat/alamat tujuan dengan lancar dan aman.
Memastikan barang sampai ke penerima yang tepat, sesuai jumlah yang dikirim, dan dalam kondisi yang baik.
Menjamin keamanan barang yang dikirim dan tidak memberikan akses ke pihak ketiga untuk membuka barang sebelum sampai ke tangan penerima.
Melakukan manajemen logistik dalam pendistribusian barang sehingga barang sampai ke penerima tepat waktu.
Bagian penting dari transporter adalah pelanggan atau yang dikenal dengan shipper. Oleh karena itu, transporter perlu mengetahui cara mendapatkan pelanggan agar bisnis/perusahaan transportasinya berkembang. Berikut tips bagi transporter untuk mendapat pelanggan:
Pelanggan merupakan tujuan utama transporter untuk membangun bisnis transportasinya sehingga sangat perlu bagi transporter untuk menjaga agar pelanggan tidak berpaling ke kompetitor. Hal yang perlu diperhatikan transporter untuk menjaga pelanggan tersebut adalah:
Moda transportasi truk merupakan salah satu alternatif pilihan untuk melakukan pendistribusian barang. Hal ini didukung oleh peningkatan pembangunan infrastuktur jalan tol oleh pemerintah sehingga meningkatkan akses penghubung antar kota.
Berdasarkan pengamatan Supply Chain Indonesia (SCI), dominasi angkutan barang terhadap moda transportasi jalan terlihat dari tingginya pertumbuhan sektor transportasi pada awal 2022 yang disertai dengan penurunan jumlah angkutan barang dengan moda transportasi laut maupun rel.
Menurut SCI, hal tersebut menandakan saat ini angkutan barang didominasi oleh moda transportasi jalan atau truk (trucking). Hal ini juga terlihat dari data BPS 2021 mengenai kontribusi moda transportasi jalan mencapai 69,38%.
Dengan demikian, terlihat bahwa bisnis moda transportasi truk juga meningkat dan mendominasi pendistribusian barang. Tidak menutup kemungkinan peluang bisnis ini akan terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan akan pendistribusian dan pengiriman barang dikarenakan pemenuhan kebutuhan yang serba online (digital). Hal ini didukung oleh prediksi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dominasi angkutan barang dengan moda transportasi jalan bisa mencapai 90%.